Istana Presiden Tampak Siring

istana-tampaksiringAda sekitar 6 istana kepresidenan yang bisa digunakan Presiden Indonesia. Istana-istana ini umumnya tersebar di beberapa daerah di Jawa, seperti Bogor, Jakarta, Cipanas, dan Yogyakarta. Namun, ada salah satu istana yang berlokasi di Bali yang bernama Istana Tampak Siring. Istana ini terletak tak jauh dari lokasi salah satu pura di Bali, yakni Pura Tirta Empul dengan airnya yang digunakan untuk mensucikan diri oleh masyarakat Hindu Bali. Wilayah di sekitar Pura Tirta Empul memang cukup menakjubkan dengan pemandangan hijaunya yang menenangkan. Selain itu kawasan Tampak Siring juga sarat akan sejarah yang dibuktikan dengan banyaknya situs bersejarah, bahkan sejak masa purbakala.

dewa-indra-dan-mayadenawaTampak Siring berarti telapak yang miring. Hal ini berkaitan dengan legenda di sekitar tersebut dan Raja Mayadenawa. Raja Mayadenawa adalah raja yang sakti namun memiliki sikap yang kurang terpuji dan sangayt sewenang-wenang. Ia bahkan melarang rakyatnya untuk menyembah dewa hingga memancing kemarahan para dewa. Bhatara Indra diutus untuk menyerang Mayadenawa dan berakhir membuat Mayadenawa menyingkir ke hutan. Untuk menipu prajurit Bhatara Indra, Mayadenawa sengaja berjalan miring sehingga nampak telapak kakinya miring. Namun pada akhirnya prajurit Bhatara Indra tetap menemukannya. Telapak kaki miring milik Mayadenawa inilah yang menjadi asal muasal nama Tampak Siring.

istana tampak siringIstana Tampak Siring berada di Desa Tampak Siring, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar. Istana ini dibangun pada masa Presiden Soekarno dan menjadi satu-satunya istana yang dibangun usai Indonesia merdeka. Istana ini dibangun atas permintaan Presiden Soekarno yang menginginkan tempat peristirahatan yang jauh dari keramaian perkotaan. Dengan kondisi alamnya yang sejuk dan indah, Istana Tampak Siring menjadi tempat yang pas untuk keluarga presiden berkumpul ataupun menjamu kolega negara. Bahkan istana ini menjadi saksi atas perjanjian ekstradisi antara Singapura dan Indonesia.

tampak siringIstana yang pembangunannya dibagi dalam dua waktu ini diarsiteki oleh R.M. Soedarsono dengan lokasinya yang berada di area perbukitan pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Bangunan pertama yang dibangun adalah Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira yang dibangun pada tahun 1957 dan pembangunan kedua dilakukan pada tahun 1963 untuk membangun Wisma Negara, Wisma Bima gedung konferensi, dan balai wantilan. Wisma Merdeka memiliki luas mencapai 1.200 m² dengan beberapa ruangan, seperti ruang tamu, ruang kerja, dan tiga ruang tidur. Sejumlah lukisan dan patung menjadi hiasan di gedung ini. Sedangkan Wisma Yudhistira digunakan untuk tempat menginap bagi rombongan presiden dan tamu negara sehingga gedungnya lebih luas dibandingkan dengan Wisma Merdeka, mencapai 1825 m².

jembatan tampak siringWisma Negara memiliki luas sekitar 1.476 m² dan merupakan tempat untuk menjamu tamu negara. Terdapat celah bukit diantara Wisma Merdeka dan Wisma Negara dengan kedalaman mencapai 15 meter. Sebuah jembatan bernama Jembatan Persahabatan dengan panjang 40 meter dan lebar 1.5 meter dibangun diatasnya dan berfungsi sebagai penghubung kedua wisma tersebut. Wisma yang terakhir adalah Wisma Bima yang dibangun dengan luas mencapai 2.000 m². Para pengawal presiden dan tamu bisa beristirahat di sini. Sementara Gedung Konferensi kerap digunakan sebagai ruang konferensi, rapat kabinet dan jamuan makan malam para tamu kenegaraan. Bahkan gedung ini pernah digunakan sebagai ruang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN XIV yang dilaksanakan pada tanggal 7-8 Oktober 2003 lalu.

Pura-Tirta-EmpulPuas mengelilingi istana jangan lewatkan untuk mampir ke Pura Tirta Empul dengan air sucinya. Selain sebagai air penyucian diri, sumber air di pura ini juga dipercaya dapat menyembuhkan penyakit. Kedua tempat wisata ini berjarak 40 km dari Kota Denpasar. Usai dari Tampak Siring jangan lewatkan untuk melakukan River Tubing di Sungai Pakerisan dan Candi Gunung Kawi yang lokasinya berdekatan. Semua kunjungan wisata ini akan semakin mudah jika anda mengikuti paket tour ke Bali. Jika anda membutuhkan akomodasi, anda bisa menggunakan hotel murah di Bali, seperti:

Refrensi:

Istana Tampak Siring

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *