Mengenal Nenek Moyang Di Museum Manusia Purba

MUSEUM-gILIMANUKZaman purba merupakan masa yang menarik untuk dipelajari. Pasalnya mereka memberikan kita gambaran mengenai asal usul manusia dan segala kehidupan yang ada saat ini. Tak heran jika banyak penelitian yang dilakukan untuk mengungkap rahasia zaman purba. Di Bali, banyak peninggalan purbakala yang berhasil ditemukan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi sejumlah wisatawan. Sebagian benda-benda bersejarah ini tidak hanya menyimpan nilai sejarah yang tinggi namun juga menyimpan keindahan yang memukau. Selain beberapa bentuk bangunan purbakala, di Bali anda juga bisa mempelajari nenek moyang anda di sebuah Museum Manusia Purba. Museum yang berada di Jalan Malaya, Gilimanuk, Jembrana ini menyimpan sejumlah perjalanan sejarah Pulau Bali dari masa purbakala.

manusia purbaMuseum yang berdiri sejak tahun 1994 ini dibangun berdasarkan penemuan area seluas 20 hektar dengan ratusan rangka manusia. Rangka manusia purba ini bercirikan ras Mongoloid dan diperkirakan hidup pada akhir zaman pra sejarah, tepatnya pada masa perundagian yang hidupa diantara tahun 600-800 SM. Di antara area tersebut terdapat kuburan lengkap dengan bekal kuburnya. Demi melindungi fosil-fosil tersebut dari tangan-tangan jahat, maka didirikanlah Museum Manusia Purba di antara lahan tersebut dengan diresmikan oleh Prof. Ida Bagus Oka yang menjabat sebagai gubernur Bali kala itu. Dengan penemuan area tersebut, menunjukkan bahwa daerah pesisir Bali pernah menjadi tempat tinggal para manusia purba. Hal ini juga didukung dengan teori yang menyebutkan manusia purba gemar tinggal di daerah yang dekat dengan sumber air.

museum manusia purbaMuseum Manusia Purba dibangun di atas lahan seluas 5 hektar dengan bangunan tiga lantai. Museum ini memiliki 137 koleksi kerangka manusia, 73 peralatan yang berupa periuk kecil, kendi, mangkuk dari tanah, tempayan, mata kail, gelang berbahan kayu dan kerang, sarkofagus, dan tajak. Kerangka manusia beserta sarkofagusnya berada di lantai satu. Kerangka manusia tersebut berbentuk seperi posisi bayi dalam kandungan. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan manusia pada saat itu yang telah meyakini siklus kehidupan yang terdiri dari lahir, hidup, dan mati. Sementara di lantai dua dipajang peralatan bertani dan berburu yang terdiri tajak, kapak, gerabah, dan yang lainnya. Dan dilantai ketiga diguanakan untuk menyimpan berbagai peralatan dapur mulai dari piring, gerabah, dan beberapa perhiasan manusia purba pada masa itu.

Koleksi-Museum-Manusia-PurbaDengan keberadaan Museum Manusia Purba semakin menguatkan posisi Bali yang menawarkan beragam potensi wisata mulai dari wisata alam hingga wisata edukasi. Museum Manusia Purba juga mengenalkan kita mengenai sejarah dan peradaban manusia purba, tepatnya ras Mongoloid. Museum yang buka pada hari Senin-Jum’at ini kerap dikujungi sejumlah pelajar yang ingin lebih mengenal sejarah masa purba. Anda yang tertarik untuk mengetahui kehidupan ras Mongoloid bisa mendatangi Museum Manusia Purba yang buka sejak pukul 08.00 – 16.00 WITA.

Sarkofagus-di-Museum-GilimanukPuas mengelilingi kawasan museum, anda tidak perl khawatir jika merasa lapar karena di sekitar museum banyak ditemukan penjual makanan. Sedangkan untuk akomodasi anda bisa menggunakan hotel murah di Bali, seperti:

Refrensi:

  • http://jalan2.com/city/bali/museum-manusia-purba-gilimanuk-jembrana/
  • http://www.baliwisatamurah.com/tentang-bali/obyek-wisata/museum-manusia-purba.php
One Comment

Leave a Reply to Rizal Faisal Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *