Perang Pandan Desa Tenganan

Teganan_200507-1Kebudayaan Bali yang masih terjaga hingga saat ini begitu unik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi kepariwisataan Bali. Apalagi ketika anda mengunjungi desa-desa adat di Bali, yang disebut dengan penduduk Bali Aga. Para Bali Aga masih memegang teguh budaya dan kepercayaan nenek moyang mereka. Salah satu desa adat di Bali adalah desa Tenganan yang berada di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangsem ini. Meski telah mendapat aliran listrik, namun desa ini tetap mempertahankan sisi tradisional mereka. Bahkan penghasil kerajinan kain gringsing ini juga masih memberlakukan hukum adat dan bentuk rumah adat.

3686mekare-kare-tengananDan salah satu budaya desa ini yang menarik untuk disaksikan adalah upacara perang pandan atau dalam bahasa Bali disebut dengan Mekaré-karé. Upacara yang menjadi puncak dari Ngusaba Sambah  di bulan Juni ini cukup menarik perhatian wisatawan, terutama wisatawan asing. Bahkan para wisatawan asing tersebut juga ikut menjadi peserta perang. Upacara yang berlansung selama dua hari berturut-turut ini dimulai dari jam 2 siang dan berlangsung selama tiga jam.

dewa indra dan mayadenawaKeberadaan upacara perang pandan ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat setempat yang menganut agama Hindu Indra. Dalam keyakinan agama Hindu Indra, Dewa Indra dianggap sebagai dewa tertinggi dan tidak ada perbedaan kasta. Selain itu mereka juga percaya bahwa Dewa Indra memberikan hadiah berupa desa yang kini mereka tinggali. Dalam cerita masyarakat setempat, Desa Tenganan pernah dipimpin oleh seorang raja yang kejam dan mengaku dirinya sebagai dewa. Raja tersebut bernama Maya Denawa. Tidak hanya kejam, namun ia juga melarang masyarakat setempat melaksanakan ritual keagamaan hingga membuat para dewa marah. Dan untuk memperingatkan Maya Denawa, pada dewa kemudian mengutus Dewa Indra dan melawan Maya Denawa. Dan kini untuk menghormati Dewa Indra, sang dewa perang, maka diadakanlah upacara perang pandan sebagai bentuk peringatan perang antara Dewa Indra dan Maya Denata.

perang pandanUpacara perang pandan, dilakukan di balai pertemuan desa dengan peserta para pemuda dari Desa Tenganan dan sekitarnya. Pemuda desa Tenganan memiliki peran utama dalam perang pandan sementara pemuda luar desa sebagai pemeran pendukung. Upacara ini juga menjadi simbol perubahan anak-anak yang telah menjadi dewasa. Oleh karenanya beberapa anak yang telah beranjak dewasa juga menjadi bagian dalam perang tersebut.

2597518536_af8eb2f7c7Dengan menggunakan kain khas Tenganan, kain gringsing, para peserta kemudian berperang. Kain tersebut mereka gunakan sebagai kamen atau sarung dan bertelanjang dada. Selain itu mereka juga menggunakan saput atau selendang dan udeng atau ikat kepala. Dan untuk alat perang yang digunakan adalah pandan berduri, yang dibuat dari pandan yang telah diikat hingga menyerupai gada, berbentuk sebagai senjata dan tameng yang terbuat dari anyaman rotan. Dengan diiringi musik gamelan selonding, perang pun dimulai. Alat musik ini merupakan alat musik khas Tenganan dan hanya dimainkna oleh orang-orang yang telah disucikan. Dalam memainkan musik tersebut, alatnya tidak boleh menyentuh tanah.

peralatan perang pandanTradisi perang pandan ini diawali dengan acara mengelilingi desa untuk memohon keselamatan kepada dewa. Acara kemudian dilanjutkan dengan meinum tuak bersama dan kemudian dibuang didekat panggung. Usai pemangku adat memberikan aba-aba tanda perang dimulai, dua orang peserta akan menari-nari dan saling menyabetkan pandan berduri ke punggung lawannya dengan berpelukan terlebih dahulu. Meski berdarah-darah, namun para peserta cukup senang dan tidak ada dendam karena hal tersebut adalah bentuk ungkapan syukur kepada dewa. Mereka kemudian diobati dengan ramuan tradisional berbahan kunyit. Upacara kemudian ditutup dengan sembahyang ke pura dan makan bersama yang disebut dengan megibung.

gamenlan-slondingTertarik untuk melihat atraksi ini? Anda tinggal menuju Desa Tenganan yang berjarak berjarak 17 km dari Kota Amlapura dan 5 km dari kawasan pariwisata Candidasa. Anda yang dari Denpasar harus menenmpuha jarak sekitar 65 km. Untuk memudahkan anda, anda bisa menginap di  Rama Candidasa atau pun Alila Manggis yang merupakan salah satu hotel-hotel di bali yang berdekatan dengan desa tersebut.

Refrensi:

http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_pandan

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *