Mengunjungi Pusat Konservasi Penyu dan Kura-Kura Di Pulau Serangan

mi.istock_000004140828smallIngin mengajak anak berlibur sambil memperoleh pengalaman baru bagi buah hati anda? Di bali, anda bisa mengunjungi sebuah pulau kecil yang menjadi pusat konservasi penyu dan kura. Pulau tersebut adalah pulau Serangan yang kini telah ditetapkan sebagi desa wisata di bali. Berada 5 km di sebelah selatan kota Denpasar, pulau ini memiliki panjang 2.9 km dan lebar 1 km. Dengan sebutannya sebagai “Golden Island”, anda akan dimabukkan dengan cinta, kenangan, harmoni dari lingkungan yang menjunjung tinggi agama dan budaya. Apalagi dengan didukung keindahan laut yang ditawarkan membuat anda akan merasakan kenyamanan yang senantiasa anda rindukan.

pulau-seranganPerasaan inilah yang mendasari penamaan Serangan. Diceritakan, dalam sebuah pelayaran yang melelahkan dari Makassa, Serangan dijadikan tempat persinggahan bagi mereka untuk mendapatkan air minum. Hingga akhirnya mereka merasa sayang dan kangen dengan Serangan. Maka dipilihlah kata Serangan yang berasal dari kata Sira yang berarti sayang, dan Angen yang berarti kangen, sebagai nama pulau ini. Di pulau Serangan, anda akan mendapati banyak pelaut Bugis yang menetap di sana.

penyu-11Serangan juga menjadi rumah yang nyaman bagi berbagai jenis ikan hias maupun ikan konsumsi seperti udang, kepiting, maupun biota laut yang lain. Sedangkan pusat konservasi penyu dan kura-kura di pulau ini berada di sebelah kiri jalan. Berbagai jenis, ukuran, dan asal penyu maupun kura-kura tersedia di sini. Anda dapat berfoto dengan kura-kura dan penyu di sana, namun tetap berdasarkan rekomendasi petugas. Selain sebagai tempat konservasi di pulau ini juga dilakukan proses perkawinan antar penyu maupun kura-kura. Dan di sini juga dilakukan pelepasan penyu dan kura-kura ke laut yang patut anda saksikan.

serangan green festivalDi pulau ini juga diadakan Pulau Serangan Green Festival setiap tahunnya. Hal ini untuk mengekspos keindahan pesona Serangan. Di pulau ini juga terdapat pura yang bisa anda kunjungi. Pura yang diberi nama Pura Sakenan ini dibangun oleh Mpu Kuturan di abad ke-12 yang kemudian dilanjutkan oleh Danghyang Niartha pada abad ke-15. Hal ini dikarenakan keduanya juga merasakan sira angen dengan pulau indah tersebut. Arsitektur pura ini memiliki kemiripan dengan pura Luhur Uluwatu. Nama Sakenan pada pura terseut berasal dari kata Sakya yang berarti menyatukan pikiran langsung kepada Tuhan. Hal ini dikarenakan Danghyang Nirartha sempat menyatukan pikiran dan diri dengan Tuhan, sebagaimana yang disebutkan dalam “Dwijendra Tattwa”.Pura-Sakenan

Pesona lain yang ditawarkan oleh pulau Serangan selain pusat konservasi dan pura, Serangan juga menjadi tempat yang tepat bagi anda para surfer untuk memuaskan hobi anda. Karena pantai di pulau ini memiliki ombak yang tak kalah indah dengan ombak di pantai Kuta. Namun bagi anda yang pemula sebaiknya tidak melakukan surfing di pantai ini karena ombaknya yang tinggi. Tapi bagi anda, pro surfer, yang ingin mempertajam kemampuan surfing anda dipersilahkan. Dengan air lautnya yang jernih, anda bisa puas bermain air, melakukan watersport, hingga memancing.SONY DSC

pulauserangan-baliJika dulu pulau Serangan terpisah dari daratan Bali, kini telah ada jembatan yang menyatukan keduanya. Sehingga anda tidak perlu bersusah payah mencari kapal untuk menyebrang. Anda juga bisa menyewa peralatan surfing di sini dan cukup membayar Rp 3.000 untuk masuk ke pulau ini. Untuk penginapan, anda bisa menggunakan beberapa hotel di Bali, seperti:

 

Refrensi:

  • http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/05/24/pulau-serangan-pusatnya-konservasi-penyu-dan-kura-di-bali-562696.html
  • http://satudeako.wordpress.com/2011/01/19/pulau-serangan/
  • http://catperku.info/pulau-serangan-surganya-para-surfer/

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *