Istana Air Taman Ujung, Warisan Lain Kerajaang Karangasem

taman_ujungKerajaan Karangasem merupakan kerajaan terbesar di Pulau Bali. Bahkan kekuasaannya mencakup hingga Pulau Lombok. Hingga kini sejumlah peninggalan budaya dan sejarah dari Kerajaan Karangasem masih bisa dijumpai dan bahkan terus terjaga kelestariannya. Salah satunya adalah sejumlah istana air yang memiliki desain arsitektur yang mengagumkan dan berpatu dengan keindahan alam yang cukup menakjubkan. Bahkan sejumlah wisatawan mancanegara kerap memilih berlibur ke situs bersejarah ini dibandingkan bersenang-senang di pantai. Wah masa kita kalah sama mereka travelers. Yuk mulai mencintai dan lebih mengenal sejarah negara kita salah satunya dengan berkunjung ke situs bersejarah Kerajaan Karangasem. Perjalanan ini tetap seru karena travelers akan menemukan banyak hal baru dan tak kalah menakjubkan di sini. Selain Istana Taman Air Tirta Gangga, ternyata Kerajaan Karangasem juga membangun istana air yang lainnya yang diberi nama Istana Air Taman Ujung.

istana taman ujungIstana Air Taman Ujung atau yang juga dikenal dengan nama Taman Sukasada berlokasi di Banjar Ujung, Desa Tumbu, Kecamatan Karangsem, atau berjarak sekitar 5 km dari sebelah tenggara Kota Amlapura. Namun jika dari Denpasar istana air ini berjarak sekitar 80 km. Istana ini cukup luas dengan cakupan wilayahnya mencapai 10 hektar. Iatana  ini mulai dibangun pada tahun 1919 oleh Raja Karangasem yang terakhir, I Gusti Bagus Jelantik. Istana ini dibangun sebagai tempat peristirahatan raja dan keluarga sekaligus sebagai tempat menjamu tamu-tamu penting kerajaan. Dengan desain arsitekturnya yang merupakan perpaduan antara arsitektur Bali dengan Eropa dan bisa ditebak bahwa orang Belanda turut berperan dalam pembangunan istana ini. Karena memang arsitek dari istana ini adalah orang Belanda bernama Van Den Hentz dan Loto Ang yang berkebangsaan Cina. Seorang undagi atau arsitek adat Bali turut pula mengambil peran. Di tahun 1921, pembangunan Istana Air Taman Ujung baru selesai dan diresmikan pada tahun 1937. Sebuah prasasti yang terbuat dari marmer menjadi bukti peresmian tersebut dan ditulis dalam bahasa Melayu dan Bali, begitu pula dengan aksaranya.

taman soekasadaNamun sayangnya tempat ini sempet rusak, sebagaimana Taman Air Tirta Gangga, karena terkena gempa sebagai akibat dari letusan Gunung Agung di tahun 1963. Kemudian gempa seririt yang terjadi di tahun 1976 dan gempa culik di dua tahun berikutnya semakin memporak-porandakan istana ini. Kemudian di tahun 1999 Istana Air Taman Ujung mulai direnovasi dengan dana bantuan dari Bank Dunia. Renovasi tersebut memakan waktu hingga tahun 2002 dan mulai diresmikan sebagai tempat wisata di Bali pada Juli 2004. Berkunjung ke Istana Air Taman Ujung bukan hanya disuguhkan perpaduan arsitektur yang mempesona antara Belanda dan Bali namun juga background pemandangan alam dari Gunung Agung di sisi barat, Gunung Lempuyang di sisi timur laut dan juga Selat Lombok di sisi timur. Di dalam Istana Air Taman Ujung terdapat tiga kolam besar dengan bangunan yang menghubungkan sisi kolam dengan dua jembatan. Bangunan ini berada tepat di kolam utama. Sebuah patung badak, atau yang dalam bahasa Bali, disebut dengan warak berada di komplek tertinggi dan juga patung banteng di bawahnya. Meski bangunanya tak lagi seutuh dulu, namun kunjugan ke Istana Air Taman Ujung dalam tour Bali tidak bisa dilewatkan.

Refrensi:

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Ujung
  • http://www.tirtatour.net/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,12-id,91-lang,id-c,informasi-t,Istana+Air+Ujung+Peninggalan+Raja+Karangasem+Bali-.phpx

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *